Mengenal Komunitas Pecinta Alam: Sejarah, Tujuan, dan Kegiatan yang Dilakukannya

Mengenal Komunitas Pecinta Alam: Sejarah, Tujuan, dan Kegiatan yang Dilakukannya

Bosan melakukan kegiatan yang sama setiap minggunya Sob? Membutuhkan hobi baru yang menarik dan menantang? Kamu bisa mencoba mengikuti komunitas pecinta alam. Terbentuknya “Perkumpulan Petjinta Alam” pada tahun 1953 menjadi momen baru yang diingat dan terukir dalam sejarah pecinta alam. 

Dari sinilah perjalanan komunitas pecinta alam menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Ada begitu banyak kegiatan pecinta alam yang dilakukan, seperti halnya menjelajah, ekspedisi, mengajar, dan melindungi alam di berbagai wilayah Indonesia.

Namun apakah Sobat Torch tahu tujuan pecinta alam? Komunitas yang mungkin baru terdengar sejak pendidikan di universitas ternyata hadir dalam skala lebih besar dari yang bisa kamu bayangkan. Penasaran tentang komunitas pecinta alam ini? Yuk langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

Mengenal Sejarah Komunitas Pecinta Alam

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, komunitas pecinta alam pertama kali dibentuk pada tahun 1953. Komunitas ini dicetuskan oleh Awibowo di Yogyakarta. Beliau bermaksud ingin mengajak publik dan anggota komunitas untuk lebih mencintai alam Indonesia. 

Apalagi Indonesia sudah dikenal dengan alam indahnya yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Meskipun sempat hilang karena gejolak politik yang terjadi, komunitas pecinta alam kembali bangkit pada tahun 1960-an dengan nama Wanadri dan MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dari Universitas Indonesia. 

Kedua komunitas ini menjadi pelopor bagi munculnya kelompok-kelompok pecinta alam yang baru di seluruh wilayah Indonesia. Awalnya kegiatan pecinta alam dimulai dengan penjelajahan hutan dan konservasi. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan pecinta alam mulai bertambah banyak. 

Tidak lagi hanya konservasi atau penjajahan hutan, mereka sudah masuk ke dalam aktivitas panjat tebing, perkemahan, pendakian gunung, arung jeram, dan susur gua. Berkembangnya kegiatan komunitas pecinta alam sebenarnya menunjukkan bahwa perkembangan dan skala aktivitas komunitas yang makin besar. 

Hal ini terbukti dari kode etik pecinta alam yang dibuat dan disepakati bersama oleh berbagai komunitas pecinta alam. Keberadaan kode etik ini menjadi tujuan utama yang dipegang oleh seluruh komunitas pecinta alam. 

Tujuan Terbentuknya Komunitas Pecinta Alam

Tujuan awal dari komunitas pecinta alam yang dibuat oleh Awibowo ialah untuk meningkatkan kecintaan alam setiap anggota dan khalayak umum. Selain itu, Awibowo melihat bahwa kecintaan setiap anggota terhadap alam perlu dinaungi dalam satu komunitas. 

Kemudian perkembangan komunitas pecinta alam yang makin tersebar ini menciptakan suatu kode etik pecinta alam. Pertemuan Gladian Nasional IV menjadi lembaran baru bagi seluruh komunitas pecinta alam untuk lebih lagi mencintai alam sekaligus menjalin hubungan baik dengan masyarakat serta berbakti kepada bangsa dan negara. 

Baca Juga: Inspirasi Itinerary Liburan ke Bali 5 Hari 4 Malam Ala Torch

Manfaat Mengikuti Komunitas Pecinta Alam

Tentunya Sobat Torch sudah tahu manfaat mengikuti komunitas pecinta alam, bukan? Manfaat yang paling jelas terlihat ialah peningkatan rasa cinta terhadap alam. Namun ternyata bukan hanya itu Sob. Masih banyak manfaat lainnya yang bisa dirasakan ketika mengikuti komunitas pecinta alam. Berikut adalah beberapa di antaranya. 

1. Meningkatkan Ketahanan Tubuh dan Jiwa

Meskipun bukan olahraga kardio atau angkat beban layaknya di gym, mengikuti komunitas pecinta alam dapat membuat seluruh otot tubuh bergerak. Kegiatan mendaki dan berjalan menyusuri hutan tetap memberikan dampak positif bagi tubuh. 

Bahkan tidak hanya bagian tubuh yang kelihatan tetapi juga yang tidak kelihatan alias organ dalam. Selain tubuh fisik, jiwa pun ikut merasakan dampak positifnya. Pikiran akan jauh lebih segar dan kamu jadi bisa melihat keadaan dengan perspektif yang berbeda. 

2. Mengenal Diri Sendiri

Hijaunya gunung dan hutan, berhembusnya angin, pemandangan darat dan langit yang menyatu, akan membuat pikiran menjadi lebih jernih. Untuk sesaat pemikiran lebih tenang dan dapat menemukan jawaban yang selama ini dicari-cari. Kamu jadi bisa mengenali diri sendiri lebih lagi secara mendalam pada saat mengikuti kegiatan komunitas ini.

Baca Juga: Ini Dia 3 Contoh Itinerary One Day Tour yang Bisa Kamu Tiru

3. Melatih Hidup Mandiri

Aktivitas komunitas pecinta alam yang kebanyakan berada di gunung atau hutan tentu harus dilakukan sendiri oleh masing-masing anggota. Sendiri dalam arti menyiapkan makanan, tempat tidur, dan kebutuhan lainnya selama berada di alam. Tidak ada asisten rumah tangga yang akan melayani seperti di rumah sehingga jiwa kemandirian pasti akan terbangun. 

https://torch.id/collections/apparel-1

Contoh Kegiatan yang Biasa Dilakukan Komunitas Pecinta Alam

Sebelumnya Sobat Torch pasti sudah membaca informasi mengenai beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam. Mulai dari mendaki gunung, menyusuri hutan dan gua, berkemah, hingga melakukan arung jeram. 

Semua kegiatan tersebut tentu masih dilakukan hingga saat ini. Tetapi lebih jauh daripada itu, komunitas pecinta alam juga berusaha menjaga alam dengan cara apa pun yang bisa mereka lakukan. Contoh kegiatan lainnya seperti di bawah ini. 

1. Menanam Pohon

Selagi melakukan aktivitas outdoor, komunitas pecinta alam juga menciptakan kegiatan menanam pohon di sela-sela waktu istirahat. Jadi kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekadar pergi menjelajah alam, tetapi juga menanam pohon dan memperhatikan lingkungan sekitar.

2. Membersihkan Lingkungan 

Selagi mendaki gunung atau berkemah, mereka juga terus menjaga lingkungan dengan membersihkan sampah-sampah. Komunitas ini menunjukkan kecintaan dan rasa syukur mereka terhadap alam dengan memungut sampah-sampah di area yang dilalui. 

Baca Juga: Apa Itu Itinerary? Kenapa Ini Sangat Penting untuk Perjalanan Traveling Kamu?

3. Menggalakan Informasi Menjaga dan Mencintai Lingkungan

Tidak kalah penting, komunitas pecinta alam juga membagikan kecintaan mereka kepada masyarakat umum dengan menyuarakan berbagai informasi penting untuk menjaga lingkungan. 

Hal ini sejalan dengan tujuan awal dibentuknya Perkumpulan Petjinta Alam oleh Awibowo yang ingin menyebarkan kecintaan alam kepada seluruh masyarakat. Jadi tidak heran jika komunitas ini juga mengadakan acara untuk menggalakan informasi seperti daur ulang atau pemilahan sampah. 

Nah itu dia berbagai informasi mengenai komunitas pecinta alam. Kini Sobat Torch makin mengerti bahwa kegiatan pecinta alam bukan sekadar aktivitas alam seperti pendakian atau berkemah saja, tetapi ada aktivitas lainnya yang berguna untuk menjaga lingkungan. 

Semua aktivitas yang mereka lakukan sejak dahulu hingga saat ini berpedoman pada tujuan pecinta alam yang tertuang dalam kode etik. Sejarah pecinta alam menjadi suatu momen penting yang mengingatkan masyarakat bahwa alam yang ditempati bersama perlu dijaga dan dipelihara. 

Bagaimana Sob? Tertarik mengikuti komunitas pecinta alam? Tentu melakukan berbagai aktivitas luar ruangan sangat menyenangkan. Apalagi kamu tidak melakukan semuanya sendirian melainkan secara bersama-sama. Kalau begitu jangan lupa mempersiapkan semua peralatan dan berbagai barang kebutuhan, termasuk tas yang daya tahannya kuat seperti Fujisawa Backpack 45+3 Liter dari Torch. 

Backpack ini 2x lebih kuat dan 30% lebih ringan dari tas lainnya karena terbuat dari bahan Duralite Nylon. Fujisawa Backpack juga dilengkapi dengan berbagai kompartemen untuk memastikan semua barang dapat disimpan di dalamnya. 

Jadi tidak perlu khawatir lagi deh Sob soal kapasitas dari Fujisawa Backpack. Sudah ada banyak Sobat Torch lain yang merasa puas dengan kualitas produk-produk keluaran Torch. Ini saatnya kamu merasakan kepuasan yang sama. Segera pesan Fujisawa Backpack sekarang juga hanya di official website Torch!
Back to blog

Leave a comment