Menjelajahi alam dengan berjalan kaki kerap kali disebut dengan hiking, tetapi sebagian lainnya mengenalnya dengan istilah trekking. Lalu, istilah mana yang lebih tepat? Sobat Torch harus mengetahui perbedaan hiking dan trekking terlebih dahulu untuk menemukan istilah yang tepat. Untuk lebih mengenal perbedaannya, simak penjelasan di bawah ini ya.
Apa Itu Hiking?
Hiking merupakan kegiatan berjalan jauh yang melewati area pegunungan, semak-semak, hingga kawasan pedesaan. Biasanya medan yang dilalui lebih mudah jika dibandingkan dengan trekking. Hal ini karena jalurnya relatif sudah bersih, lantaran telah dibuka untuk jalur pendakian umum.
Waktu yang dibutuhkan untuk hiking relatif sebentar, yaitu sekitar 5-7 jam dalam sehari dengan jarak tempuh mencapai 3 sampai 50 kilometer. Jika Sobat Torch melakukan hiking lebih dari satu hari, maka kamu akan menemukan banyak tempat pemberhentian untuk istirahat. Contoh hiking yaitu perjalanan ke Wisata Batu Kuda di Manglayang, Bandung.
Apa Itu Trekking?
Jika hiking merupakan aktivitas berjalan jauh dengan waktu yang relatif singkat, maka trekking memakan waktu hingga beberapa hari bahkan pekan. Lokasi trekking cenderung terpencil dan akomodasi yang tersedia lebih sedikit. Juga, medan yang dilalui biasanya lebih sulit dilewati.
Saat melakukan trekking, Sobat Torch harus membawa peralatan khusus lantaran jalur yang dilewati cenderung ekstrem. Juga, jarak tempuh trekking biasanya mencapai 50 km hingga 1.000 km.
Contoh trekking yaitu perjalanan pulang pergi ke basecamp Everest di Gunung Everest, Nepal. Perjalanan ini akan menempuh waktu tempuh hingga 14 hari dengan jarak maksimal 130 km.
Apa Perbedaan Hiking dan Trekking?
Perbedaan hiking dan trekking dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu durasi, persiapan, jalur, dan intensitas. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Durasi
Perbedaan yang paling menonjol antara hiking dan trekking yaitu dilihat dari sisi durasi. Hiking biasanya dilakukan kurang dari sehari, sedangkan trekking dapat dilakukan hingga berhari-hari. Mengapa hiking lebih singkat? Sebab hiking dilakukan di tempat wisata dengan medan yang mudah dan tidak terlalu terjal.
2. Persiapan
Hiking biasanya tidak memerlukan banyak perencanaan, karena rute pendakian sudah ditandai dengan jelas. Namun, bukan berarti tidak melalui perencanaan yang matang ya Sob, kamu tetap harus mempersiapkan perlengkapan pendakian dengan teliti. Selalu ingat untuk membawa perbekalan yang cukup meskipun jarak tempuh pendakian hanya berlangsung beberapa jam saja.
Sementara itu, persiapan trekking lebih ekstensif karena Sobat Torch harus menandai rute perjalanan yang diambil. Berbeda dengan hiking, kegiatan trekking biasanya tidak dilakukan di jalur yang sudah ditandai. Dalam hal ini, kamu harus menyiapkan travel backpack yang memuat barang-barang penting dan cukup banyak. Sebab, durasi perjalanan trekking akan berlangsung hingga berhari-hari atau melewati pekan.
3. Jalur
Jalur hiking biasanya sudah ditandai dan berada di tengah hutan, gunung, perbukitan, dan cagar alam. Sedangkan trekking tidak memiliki jalur tetap, karena Sobat Torch akan menjelajahi dan mengeksplorasi alam secara langsung.
Jalur trekking bisa dimulai dari gunung, kemudian melewati jalan raya, terkadang melewati hutan, bertemu wilayah pedesaan, bahkan melewati pantai. Trekking memberi banyak kebebasan terkait jalur yang ingin di jelajahi dibandingkan dengan hiking.
4. Intensitas
Perbedaan trekking dan hiking dapat dilihat juga dari sisi intensitasnya. Hiking bisa dikatakan sebagai kegiatan rekreasi, sehingga intensitas hiking tidak terlalu berat. Meskipun bagi sebagian orang melewati jalan setapak di alam terbuka merupakan bagian dari tantangan, tetapi, umumnya dapat dilalui dengan mudah.
Namun, intensitas trekking jauh lebih besar daripada hiking, lantaran trekking berlangsung di medan yang berbeda dengan waktu tempuh yang cukup panjang. Jadi, kekuatan fisik untuk kedua aktivitas ini tentunya berbeda. Trekking seringkali membutuhkan latihan fisik yang lebih intens.
Apa Manfaat dari Mengikuti Kegiatan Hiking dan Trekking
Selain seru dan menyenangkan, hiking dan trekking memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa manfaat dari mengikuti kegiatan hiking dan trekking yang perlu kamu tahu.
1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar Sobat Torch berjalan setidaknya satu jam sehari. Sebab, berjalan dengan rutin akan mengurangi risiko terkena stroke. Nah, melakukan hiking atau trekking secara teratur akan meningkatkan kinerja jantung dan tekanan darah, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan stroke.
2. Membuat Tubuh Lebih Bugar
Kegiatan hiking dan trekking sangat menyehatkan untuk otot tubuh, lantaran dapat membangun kekuatan di bagian paha, otot kaki bagian bawah, dan paha belakang. Kegiatan luar ruangan ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hiking dan trekking pada dasarnya latihan menahan beban dan membangun kepadatan tulang yang memberi dampak kesegaran pada tubuh.
3. Meningkatkan Kesehatan Mental
Stres, depresi, dan kecemasan akan meningkat jika Sobat Torch berada dalam ruangan terlalu lama. Berbagai kondisi mental tersebut dapat teratasi dengan menjelajahi alam bebas, sebab dapat mengalihkan pikiran dan kekhawatiran yang sedang dirasakan.
4. Membakar Kalori
Menurut sebuah studi, kalori di dalam tubuh akan terbakar sebanyak 440 sampai 550 kalori per jam saat melakukan aktivitas hiking atau trekking. Membakar kalori dapat menurunkan berat badan dan mengencangkan otot tubuh.
Rekomendasi Perlengkapan untuk Hiking dan Trekking
Diperlukan persiapan yang matang sebelum melakukan aktivitas hiking dan trekking. Mulai dari persiapan fisik dan mental hingga perlengkapan penting yang perlu dibawa. Berikut rekomendasi perlengkapan pendakian yang perlu kamu persiapkan.
1. Sepatu
Sebelum melakukan pendakian, pastikan kamu memiliki sepatu khusus untuk mendaki. Sepatu hiking atau trekking memiliki berbagai kelebihan yang membuat perjalanan kamu semakin lancar dan pastinya aman. Kelebihan tersebut meliputi daya cengkeram yang tinggi, tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, dan melindungi kaki kamu secara maksimal.
2. Makanan dan Air Cadangan
Mendaki gunung memerlukan tambahan kalori dan air supaya kondisi tubuh kamu tetap prima. Sebagai bentuk antisipasi, alangkah baiknya kalau kamu membawa makanan dan air cadangan saat melakukan pendakian. Misalnya, kamu akan melakukan trekking selama empat hari, maka bawa makanan untuk porsi lima hari. Lebih baik lagi kalau kamu membawa jenis makanan yang mudah diolah.
3. Perlengkapan Serba Guna seperti Pisau, Gunting, Korek Api, Dll
Sobat Torch dapat membawa pisau lipat yang multifungsi dan korek api untuk menghangatkan tubuh, memasak, dan melindungi diri dari ancaman hewan liar. Jangan lupa membawa senter dan headlamp jika rencana hiking maupun trekking kamu akan dilakukan hingga malam hari.
4. Tas Gunung atau Travel Backpack
Memiliki tas gunung atau travel backpack wajib hukumnya bagi Sobat Torch yang akan melakukan hiking dan trekking. Pilih backpack yang tahan air, ergonomis, dan mampu memuat banyak barang tetapi tidak makan tempat.
Kumano Foldable Bag 19 + 2 Liter cocok dengan kebutuhan kamu. Tas ini bisa menjadi alternatif untuk membawa barang tambahan, seperti belanjaan saat traveling. Terdapat quick access 2 slot di bagian depan yang memudahkan kamu mengambil barang kebutuhanmu. Praktis bukan?
Selain travel backpack, Sobat Torch pasti membutuhkan jaket yang windproof dan tahan air. Junha Packable Jacket hadir sebagai jaket andalan yang bisa kamu bawa selama pendakian. Kelebihan jaket ini bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam pouch yang terpasang pada jaketnya, sehingga memudahkan untuk dibawa ke berbagai tempat.
Setelah mengenal perbedaan hiking dan trekking, saatnya kamu cek official website Torch untuk solusi berbagai perlengkapan pendakian. Tunggu apalagi? Kunjungi website kami sekarang juga ya Sob.