Rock climbing adalah salah satu jenis olahraga luar ruangan yang memerlukan peralatan dan teknik tertentu guna keselamatan. Pada umumnya rock climbing dilakukan pada tebing dengan kontur bebatuan dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.
Apakah Sobat Torch sudah pernah mencoba olahraga yang satu ini? Rock climbing awalnya dilakukan guna mencari sumber kehidupan atau perlindungan, khususnya di daerah pantai dan kawasan karst untuk mencari sarang burung atau sumber mata air.
Seiring dengan perkembangannya, rock climbing berubah menjadi salah satu jenis olahraga luar ruangan yang cukup diminati para pecinta alam. Supaya lebih memahami apa itu rock climbing beserta peralatan yang perlu dipersiapkan, simak uraian lengkap di bawah ini ya.
Rock climbing atau dikenal juga dengan panjat tebing merupakan olahraga yang mengutamakan kelenturan, kekuatan atau daya tahan tubuh, kecerdikan, dan kerja sama tim serta kecerdasan individu itu sendiri untuk bisa sampai ke puncak tebing yang dipanjat.
Awalnya, rock climbing termasuk olahraga yang bersifat petualangan murni, sehingga tidak ada peraturan baku yang jelas. Bahkan orang yang melakukan panjat tebing hanya menggunakan peralatan seadanya, sehingga risiko keamanannya sangat tinggi.
Oleh sebab itu, rock climbing diresmikan sebagai olahraga murni dengan peraturan yang jelas dan peralatan keamanan yang sangat tinggi. Beberapa peralatan rock climbing di antaranya tali karmantel, carabiner, sepatu, harness, ascender, descender, piton, hammer, helm, dan lainnya yang berfungsi melindungi pemanjat supaya tidak jatuh.
Sobat Torch ingin melakukan olahraga ekstrem ini? Jika ya, maka kamu harus mengetahui berbagai jenis-jenis rock climbing terlebih dahulu, supaya lebih aman saat melakukannya. Mari simak berbagai jenis rock climbing di bawah ini.
Panjat tebing bebas atau free climbing merupakan kegiatan memanjat tebing yang hanya menggunakan tangan dan kakinya saja untuk menambah ketinggian. Artinya, seseorang yang melakukan free climbing tidak banyak dibantu alat, kecuali tali sebagai pengaman ketika pemanjat jatuh.
Jika kamu hendak memanjat jalur-jalur pendek tanpa menggunakan tali, maka kegiatan memanjat yang kamu lakukan disebut dengan bouldering. Alat pengaman yang bisa kamu gunakan dalam jenis rock climbing ini yaitu matras atau crash pad. Bouldering bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
Dalam kegiatan lead climbing, kamu bisa menggunakan tali sebagai alat pengaman untuk memanjat. Lead climbing dilakukan oleh dua orang atau lebih di mana seseorang harus memanjat terlebih dahulu sebagai leader untuk memasang pengaman bagi pemanjat berikutnya.
Leader menggunakan harnes yang diikatkan dengan tali dan terhubung dengan belayer, yaitu pemanjat berikutnya. Olahraga lead climbing bisa kamu lakukan di tebing alam atau dinding buatan.
Bagi pemanjat pemula, sebaiknya kamu mencoba jenis pemanjatan ini. Sebab, tali pengaman sudah terpasang di anchor system yang berada di atas dan terhubung dengan belayer. Jadi, saat Sobat Torch melakukan pemanjatan, hanya fokus pada pegangan dan pijakan saja. Kalau pun terjatuh, kamu akan tetap aman karena akan tertahan oleh belayer.
Supaya kegiatan rock climbing berjalan dengan aman dan lancar, fisik kamu harus prima. Namun tidak itu saja, kegiatan rock climbing membutuhkan mental yang tangguh dan peralatan yang lengkap serta memenuhi standar. Lalu, apa saja peralatan yang harus dipersiapkan? Simak di bawah ini ya Sob.
Carabiner atau disebut juga cincin pengait digunakan untuk menghubungkan satu alat dengan alat lainnya. Cincin ini terbuat dari aluminium alloy yang ringan, tetapi memiliki kekuatan yang mumpuni. Apabila bagian pen cincin pengait sudah longgar, segera ganti dengan yang baru untuk alasan keamanan.
Kedua peralatan ini berfungsi sebagai alat untuk menahan kecepatan saat kamu naik dan turun dari tebing. Ascender dan descender terbuat dari bahan aluminium alloy yang ringan, tetapi tetap kuat saat digunakan.
Peralatan yang satu ini digunakan untuk menopang dan pengaman tubuh. Dipakai pada bagian pinggang dan dikaitkan pada sebuah kali di bagian atas tebing. Supaya lebih nyaman saat digunakan, pastikan harness sudah benar-benar pas pada ukuran badan Sobat Torch. Penggunaan harness yang tepat yaitu tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat.
Pilih tali karmantel yang memiliki kelenturan di atas 10% supaya lebih kuat dan awet saat digunakan. Biasanya, tali karmantel yang digunakan untuk panjat tebing berkisar antara 50-70 meter. Tali karmantel digunakan sebagai penghubung bagian puncak dan tebing bawah. Selain itu, tali ini berguna untuk mengamankan pemanjat dari jatuh.
Salah satu peralatan penting lain yang perlu dipersiapkan sebelum rock climbing adalah sepatu. Sepatu climbing didesain secara khusus sesuai dengan tingkat kemahiran. Supaya tidak salah pilih, berikut cara memilih sepatu khusus rock climbing yang perlu kamu perhatikan.
Sepatu climbing memang tidak murah, karena didesain khusus hanya untuk olahraga ekstrem ini. Jika kamu memiliki dana yang cukup, maka kamu bisa membeli sepatu climbing baru. Namun, jika dana kamu terbatas, bisa disiasati dengan membeli sepatu bekas yang masih layak pakai.
Bagi pemula, kamu bisa membeli sepatu dengan tingkat kelenturan yang tinggi. Sebab, teknik kaki yang belum mahir bisa membuat karet sol sepatu cepat habis. Biasanya, pemakaian awal sepatu climbing memang kurang nyaman karena belum terbiasa. Jika kamu sudah terbiasa, maka jenis sepatu apapun bisa kamu gunakan.
Pemanjat pemula wajib menggunakan sepatu yang pas, artinya tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Sebagai acuan, atlet profesional biasanya mengurangi satu sampai dua nomor untuk mengukur sepatu rock climbing mereka.
Setiap sepatu rock climbing didesain untuk jenis, rute, dan teknik pemanjatan yang berbeda-beda. Jadi, kamu perlu menyesuaikannya secara mandiri. Sebagai pemula, Sobat Torch bisa memilih jenis sepatu dengan rute dan teknik pemanjatan basic.
Bagi Sobat Torch yang belum pernah memanjat tebing sama sekali, pasti akan merasa kesulitan dan canggung. Hal ini wajar karena baru pertama kali. Sobat Torch bisa mengikuti beberapa teknik rock climbing di bawah ini.
Teknik pertama yang bisa diterapkan pemanjat pemula yaitu mempertahankan tiga anggota tubuh dengan menempel di dinding. Anggota tubuh yang dimaksud adalah dua tangan dan satu kaki atau sebaliknya. Kamu bisa bertumpu pada ketiga anggota tubuh tersebut.
Upayakan tangan kamu selalu lurus saat memanjat, karena membengkokan siku akan membuat tangan kamu cepat lelah. Juga, sebagian besar tubuh kamu akan bertumpu pada kaki jika tangan kamu selalu lurus, sehingga tangan akan menjadi lebih ringan.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemula yaitu memanjat dengan tangan. Padahal, rock climbing adalah olahraga memanjat dengan tumpuan pada kaki. Dikarenakan kaku lebih kuat, maka dorong tubuh kamu secara vertikal dengan kaki.
Rock climbing dan wall climbing sekilas terlihat sama. Namun, sebenarnya keduanya berbeda. Perbedaannya dapat dilihat mulai dari lokasi dan medan pemanjatan, hingga peralatan dan persiapan yang dilakukan. Berikut masing-masing penjelasannya.
Medan rock climbing bisa dikatakan lebih sulit jika dibandingkan dengan wall climbing. Rock climbing dilakukan di alam bebas dengan tebing dan bebatuan yang terbentuk secara alami. Sementara itu, wall climbing medannya dibuat dari papan buatan dengan ketinggian yang sudah ditentukan.
Lokasi rock climbing biasanya dilakukan di alam bebas dengan kontur tebing yang penuh dengan bebatuan. Berbeda dengan wall climbing yang bisa dilakukan indoor maupun outdoor. Sobat Torch bisa menemukan lokasi wall climbing di lokasi olahraga dan kampus terdekat.
Perlengkapan memanjat kedua olahraga ekstrem ini hampir sama. Hanya saja, perlengkapan keamanan rock climbing lebih detail, sebab medan yang ditempuh juga tidak mudah. Sementara itu, peralatan wall climbing identik dengan bubuk anti keringat berjenis magnesium klorida, supaya tangan tidak lembap dan basah.
Persiapan wall climbing lebih praktis, lantaran bisa dilakukan di dalam ruangan dan tidak bergantung pada kondisi cuaca. Sobat Torch hanya perlu mempersiapkan kondisi tubuh yang prima saja. Sementara itu, persiapan rock climbing perlu dilakukan sebulan sebelumnya, terutama dalam melatih otot-otot tubuh.
Selain itu, perlengkapan rock climbing lebih banyak daripada wall climbing. Jadi, kamu memerlukan tas dengan kompartemen yang cukup luas untuk membawanya. Takahagi 40 Liter dilengkapi dengan kompartemen yang luas dan memiliki trolley strap yang kuat untuk meringankan beban tas kamu. Berminat memilikinya? Kunjungi official website Torch sekarang juga ya Sob!.