Mengenal Arti dari Olahraga Wall Climbing

tour guide adalah

Ada banyak orang yang masih tertukar mengartikan rock climbing dengan wall climbing. Apakah kamu salah satunya? Keduanya tentu berbeda meskipun memiliki banyak kemiripan. Wall climbing artinya aktivitas memanjat yang dilakukan di papan buatan atau tembok yang menyerupai tebing.


Aktivitas memanjat ini cukup populer di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak muda. Memang nyatanya tidak semua orang bisa melakukan wall climbing. Aktivitas satu ini bahkan sering dikenal sebagai salah satu olahraga ekstrem. Yuk sama-sama mengenali aktivitas olahraga satu ini!

Apa Pengertian dari Wall Climbing?


Wall climbing adalah aktivitas olahraga ekstrem yang dilakukan dengan memanjat tembok atau papan buatan sebagai pengganti tebing gunung asli. Papan atau tembok dibuat serupa dengan medan aslinya supaya setiap orang yang melakukan aktivitas memanjat dapat merasakan hal yang sama.


Wall climbing sering menjadi pilihan karena jaraknya lebih dekat daripada harus pergi jauh ke gunung. Nah perbedaan wall climbing dan rock climbing terletak pada medan pemanjatan, teknik, dan peralatan yang digunakan.


Rock climbing dilakukan dengan memanjat tebing gunung asli di alam yang menggunakan teknik khusus serta mengenakan peralatan memanjat lengkap. Di sisi lain wall climbing hanya memanjat papan atau tembok buatan dengan teknik dan peralatan yang tidak terlalu kompleks seperti rock climbing.


Apa Saja yang Harus Disiapkan untuk Melakukan Wall Climbing?


Meski tidak memiliki bahaya besar seperti rock climbing, Sobat Torch tetap harus melakukan persiapan dengan baik supaya tidak terjadi cedera atau kecelakaan parah. Berikut beberapa persiapan di antaranya.


1. Mempersiapkan Mental


Aktivitas wall climbing sangat diminati banyak orang tetapi nyatanya rasa takut membuat mereka menyerah untuk mencobanya. Itu sebabnya melakukan aktivitas satu ini memerlukan mental yang kuat untuk mengalahkan rasa takut dan khawatir akan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada waktu-waktu mendatang.


2. Mempersiapkan Fisik


Mempersiapkan fisik sudah pasti harus dilakukan supaya Sobat Torch tidak cedera. Jika sudah lama tidak berolahraga maka mulailah lagi melakukan rutinitas seperti biasanya. Kamu bisa mulai lagi melakukan pemanasan, peregangan serta olahraga di rumah.


Melakukan ketiga hal tersebut dapat membantu membentuk kekuatan serta ketahanan otot-otot. Jadi ketika aktivitas memanjat dilakukan, ototmu tidak kaget dan bisa menanggung beban tubuh.


3. Meningkatkan Kelenturan Tubuh


Kelenturan tubuh sangat penting untuk melewati berbagai jenis medan yang ada. Sobat Torch pasti tahu bahwa medan wall climbing tidak hanya datar ke atas saja, bukan? Ada banyak belokan serta bentuk-bentuk tidak beraturan yang harus dilalui untuk mencapai puncak.


Tanpa kelenturan tubuh maka kamu akan kesulitan mencapai puncak. Cara meningkatkan kelenturan tubuh bisa Sobat Torch lakukan dari rumah kok. Sobat Torch hanya perlu melakukan berbagai olahraga kardio. 


Apa Saja Teknik Wall Climbing Bagi Pemula?


Selain melakukan persiapan di atas, Sobat Torch juga perlu mempelajari berbagai teknik dasar untuk memanjat. Jangan salah Sob, memanjat papan atau tembok buatan juga membutuhkan teknik yang benar. Kalau begitu langsung saja simak berbagai tekniknya berikut ini.


1. Hooking


Hooking merupakan teknik yang dilakukan untuk mengurangi beban tubuh di bagian tangan dengan menggunakan kaki. Penggunaan teknik ini sangat penting supaya kekuatan tangan untuk memanjat sampai puncak tidak cepat habis. Memanjat juga akan lebih mudah apabila beban dikontribusikan ke kaki.


2. Chimneying


Chimneying mengacu pada teknik memanjat yang digunakan saat berada dalam celah vertikal. Pemanjatan tidak lagi dilakukan dengan menempatkan kaki dan tangan hanya pada satu sisi tembok atau papan panjat, tetapi pada keduanya. Jadi punggung akan menempel di salah satu sisi, lalu tangan dan kaki di sisi lainnya.


3. Jamming


Teknik satu ini dilakukan untuk memperkuat pegangan kaki dan tangan ketika memanjat dengan memanfaatkan celah yang ada di papan atau tembok buatan. Jadi saat ada celah yang berada dekat dalam jangkauan, kamu bisa mencoba menyelipkan jari kaki atau tangan sehingga tumpuan dan pegangan makin kokoh.


4. Bridging


Teknik bridging dilakukan saat dihadapkan dengan medan panjat yang memiliki celah vertikal cukup besar. Jadi kaki dan tangan dapat bertumpu pada dua celah sehingga keseimbangan terbentuk.


5. Face Climbing


Sama seperti hooking, face climbing juga digunakan untuk membantu tangan menanggung beban tubuh. Pada dasarnya kedua tangan kamu memang tidak bisa menanggung beban tubuh ketika memanjat.


Jika hal ini dilakukan maka pegangan tangan di tembok pasti akan langsung terlepas. Teknik satu ini memanfaatkan permukaan papan atau tembok buatan yang tidak rata untuk menitik beratkan beban pada kedua tangan dan kaki.


6. Slab Climbing


Teknik slab climbing digunakan pada medan atau permukaan yang khusus, yakni yang memiliki kemiringan 45 derajat. Jadi aktivitas memanjat satu ini memanfaatkan gaya gesek sebagai tumpuan yang kokoh.


Itu sebabnya sangat penting menggunakan sepatu yang memiliki sol atau alas dasar tebal dan berkualitas agar tumpuan kaki kuat di permukaan tembok atau papan buatan.



Apa Saja Manfaat dari Olahraga Wall Climbing?


Sama seperti olahraga pada umumnya, wall climbing juga memiliki manfaat positif bagi tubuh dan pikiran. Tidak percaya? Coba lihat beberapa manfaatnya berikut ini.


1. Menjaga Kesehatan


Wall climbing merupakan aktivitas yang menggerakkan seluruh otot tubuh. Dari kepala sampai kaki, semuanya ikut bergerak untuk bisa memanjat dan mencapai puncak. Semua otot yang bergerak akhirnya aktif dan mulai terbangun menjadi kuat.


Selain itu ada penelitian pada tahun 2015 yang menunjukkan bahwa kesehatan mental bisa ditingkatkan. Mereka yang menderita depresi mulai membaik dengan melakukan aktivitas wall climbing secara rutin. 


2. Membuat Kamu Lebih Berani


Keberanian dalam diri kamu juga akan tumbuh seiring aktivitas memanjat yang terus-menerus dilakukan. Jika awalnya kamu masih khawatir dan takut maka lama kelamaan memanjat dengan ketinggian 5-10 meter tidak ada rasanya lagi. Bahkan ketika tingginya bertambah kamu tidak akan merasa takut berlebihan.


3. Meningkatkan Koordinasi Seluruh Tubuh


Penggunaan seluruh otot membuat koordinasi tubuh meningkat. Ketika kaki mulai digunakan untuk mencari tumpuan maka tangan juga akan langsung memegang sesuatu tanpa harus melihatnya.


Itu dia seputar informasi mengenai wall climbing. Jadi sekarang kamu tahu wall climbing artinya aktivitas memanjat di papan atau tembok buatan, bukan? Bagaimana Sob? Tertarik melakukan wall climbing?


Kamu bisa lho langsung mengunjungi kelas-kelas terdekat untuk memulai aktivitas memanjat. Tidak perlu memakai tas besar dan membawa barang yang banyak. Kamu hanya perlu membawa dompet, handphone, kunci kendaraan, dan memakai tas waist bag.


Sudah punya waist bag belum Sob? Yuk kunjungi official website Torch untuk melihat deretan waist bag dengan desain yang keren tetapi tetap fungsional. Beberapa waist bag yang paling banyak diminati contohnya Josan Waist Bag dan Nishio Waist Bag.


Keduanya memiliki keunggulan desain masing-masing yang cocok kamu gunakan untuk segala acara. Mulai dari nongkrong, jalan-jalan santai, sampai acara casual formal. Terbuat dari bahan Poly-Elable, kualitasnya sudah pasti 2x lebih kuat namun tetap 30% lebih ringan dari tas biasanya.


Satu lagi nih keunggulan Josan yang tidak boleh kamu lewatkan yaitu adanya bahan darklucent transparan di bagian depan supaya tetap bisa menggunakan handphone dengan mudah. Tunggu apalagi? Pesan waist bag favorit kamu di Torch sekarang juga!